Ketika Kepenatan Menyapa Jiwaku
Hari ini, sungguh saat-saat yang melelahkan bagiku. Merasa bosan, capek, lelah, dan sebagainya. Semua bercampur. Rasanya semua tulang-tulangku ingin rontok. Kepalaku ingin pecah, kenapa ? Besok, hari tampilnya anak-anak untuk drama Assembly Penerimaan Raport. Memang, kalau mau dibayangkan rasanya acara atau penampilan drama tidak bakalan ditampilkan karena anak-anak yang mau tampil dalam drama sulit sekali diatur.
Hari ini, adalah hari ke-5 kami mencoba untuk mengoptimalkan potensi-potensi anak, tetapi hanya hari pertama latihan drama dirasakan sangat enjoy dan anak-anak bisa tertib. Ya, dasar anak-anak. Anak-anak yang ikut pun beragam, mulai dari kelas 1 s.d.4 SD, ikhwan dan akhwat. Semuanya, ya memusingkan ! Jikalau hari ini kau ada di dekatku, mungkin beteku menjadi hilang, lenyap tergantikan keceriaan, tapi kau sekarang sedang sendirian di rumah. Ya...rasanya aku mulai merindukanmu. Ry, betapa kuingin setiap hari betatap muka dan bercerita denganmu, sangat ingin. Sungguh betapa pun keinginan itu sangat besar kurasakan, tapi tubuhku terasa sangat lelah untuk menyapamu.
Aku bete, tapi aku senang. Aku ingin marah, tetapi aku tak bisa melakukannya. Aku bosan dengan aktivitas ini tapi aktivitas inilah yang membuatku refresh. Aku jenuh...tapi semangatku ada bila beraktivitas. Ya...Ry, bukannya aku ingin mengeluh dan bukan juga ingin mendapatkan simpatimu. Aku hanya mengungkapkan kalau aku saat ini merasa sangat membutuhkan 'sesuatu' yang membuatku harus lebih bersemangat lagi dalam berda'wah, melaksanakan amanah-amanah yang setiap hari semakin bertambah.
Ry, bisa prediksi nggak kalau besok tampilan drama di atas panggung bisa Ok or nggak. Ah, rasanya aku nggak pantas mengharapkan hal seperti itu. Aku ingin rasanya menyemangati mereka, terlebih lagi untuk diriku sendiri. Bersemangat ! Tak putus asa, ya itulah kata yang tepat untuk menghadirkan jiwaku di dalam aktivitas-aktivitas sehari-hariku. Allah-lah yang mengatur semua langkahku. Thanks Allah untuk hari-hari yang telah kulalui, untuk nikmat yang Kau beri, juga untuk kepenatan yang mengelayuti jiwaku. Dengan kepenatan itu, aku banyak belajar. Banyak belajar tentang kesabaran, tentang kontrol emosi, tentang berkomunikasi dengan orang lain, ya tentang semuanya. Aduh...sungguh nikmat rasanya lepas dari kepenatan. Jiwa yang bebas dari keterkungkungan 'bete', penat, dan berbagai istilah lain yang semakna dengan itu.
" Coba cari Ilmu dalam setiap ketidaksukaan. Jangan sesali apa yang tidak bisa dikerjakan. Bangkit dan bersemangatlah menghadapi sesuatu yang ada di depanmu. Yakin Allah selalu bersama disetiap langkah kebaikan yang kau tempuh. Bersemangat !"
Hari ini, sungguh saat-saat yang melelahkan bagiku. Merasa bosan, capek, lelah, dan sebagainya. Semua bercampur. Rasanya semua tulang-tulangku ingin rontok. Kepalaku ingin pecah, kenapa ? Besok, hari tampilnya anak-anak untuk drama Assembly Penerimaan Raport. Memang, kalau mau dibayangkan rasanya acara atau penampilan drama tidak bakalan ditampilkan karena anak-anak yang mau tampil dalam drama sulit sekali diatur.
Hari ini, adalah hari ke-5 kami mencoba untuk mengoptimalkan potensi-potensi anak, tetapi hanya hari pertama latihan drama dirasakan sangat enjoy dan anak-anak bisa tertib. Ya, dasar anak-anak. Anak-anak yang ikut pun beragam, mulai dari kelas 1 s.d.4 SD, ikhwan dan akhwat. Semuanya, ya memusingkan ! Jikalau hari ini kau ada di dekatku, mungkin beteku menjadi hilang, lenyap tergantikan keceriaan, tapi kau sekarang sedang sendirian di rumah. Ya...rasanya aku mulai merindukanmu. Ry, betapa kuingin setiap hari betatap muka dan bercerita denganmu, sangat ingin. Sungguh betapa pun keinginan itu sangat besar kurasakan, tapi tubuhku terasa sangat lelah untuk menyapamu.
Aku bete, tapi aku senang. Aku ingin marah, tetapi aku tak bisa melakukannya. Aku bosan dengan aktivitas ini tapi aktivitas inilah yang membuatku refresh. Aku jenuh...tapi semangatku ada bila beraktivitas. Ya...Ry, bukannya aku ingin mengeluh dan bukan juga ingin mendapatkan simpatimu. Aku hanya mengungkapkan kalau aku saat ini merasa sangat membutuhkan 'sesuatu' yang membuatku harus lebih bersemangat lagi dalam berda'wah, melaksanakan amanah-amanah yang setiap hari semakin bertambah.
Ry, bisa prediksi nggak kalau besok tampilan drama di atas panggung bisa Ok or nggak. Ah, rasanya aku nggak pantas mengharapkan hal seperti itu. Aku ingin rasanya menyemangati mereka, terlebih lagi untuk diriku sendiri. Bersemangat ! Tak putus asa, ya itulah kata yang tepat untuk menghadirkan jiwaku di dalam aktivitas-aktivitas sehari-hariku. Allah-lah yang mengatur semua langkahku. Thanks Allah untuk hari-hari yang telah kulalui, untuk nikmat yang Kau beri, juga untuk kepenatan yang mengelayuti jiwaku. Dengan kepenatan itu, aku banyak belajar. Banyak belajar tentang kesabaran, tentang kontrol emosi, tentang berkomunikasi dengan orang lain, ya tentang semuanya. Aduh...sungguh nikmat rasanya lepas dari kepenatan. Jiwa yang bebas dari keterkungkungan 'bete', penat, dan berbagai istilah lain yang semakna dengan itu.
" Coba cari Ilmu dalam setiap ketidaksukaan. Jangan sesali apa yang tidak bisa dikerjakan. Bangkit dan bersemangatlah menghadapi sesuatu yang ada di depanmu. Yakin Allah selalu bersama disetiap langkah kebaikan yang kau tempuh. Bersemangat !"